Mahasiswa

Thursday, 8 March 2018

RINGKASAN MATA KULIAH STRATEGIC MANAGEMENT ACCOUNTING ZAHIRUL HOQUE CHAPTER 2


Nama Anggota Kelompok 11/CB :
1. Zamrudhi Akhlul Ridho     (165020301111014)
2. Fiki Putri Ayyunin              (165020301111028)
3. Muhammad Ridho Faza    (165020307111052)

RINGKASAN MATA KULIAH CHAPTER 2
STRATEGIC MANAGEMENT ACCOUNTING
(Zahirul Hoque)

Visi dan Misi
       Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan lain-lain, visi ini merupakan mimpi bahwa orang-orang dalam organisasi dapat berhubungan dan mengorbankan waktu dan usaha mereka untuk mencapainya.
       Misi merupakan seuatu yang harus dilakukan agar visi –visi yang dibuat dapat terwujud yang bentuknya deskripsi singkat tentang keseluruhan tujuan organisasi.

Strategi organisasi
       Strategi adalah proses dimana manajer organisasi menggunakan jangka waktu tiga sampai lima tahun, mengevaluasi peluang lingkungan eksternal dan juga kekuatan internal dan sumber daya untuk menentukan tujuan serta serangkaian tindakan yang direncanakan untuk mencapai tujuan ini

Tujuan dan Tujuan Strategis
       Tujuan adalah target konkret  yang spesifik, sedangkan tujuan strategis  adalah hasil masa depan yang dicari atau tujuan dan harapan ke masa depan yang diinginkan. Persamaan keduanya ialah keduanya merupakan pandangan dari sebuah perusahaan atau organisasi tentang apa yang akan dicapai dalam periode tertentu. Perbedaan antara keduanya yaitu, tujuan berorientasi pada pencapaian dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan tujuan strategis lebih kepada pencapaian masa depan yang dilihat dalam jangka waktu yang relatif panjang antara 3 sampai 5 tahun. Contoh dari tujuan adalah “menambah profitbailitas” dengan cara mengukur ROI, ROE, dan EPS.. Dan dikatakan tujuan strategis  apabila tujuan “meningkatkan profitabilitas” ditetapkan dalam jangka panjang.


Keputusan Strategis
       Mintzberg, Quinn dan Voyer (1995) mendeskripsikan tentang keputusan strategis sebahgai berikut :
“Segala keputusan yang menentukan arah untuk keberlangsungan hidup perusahaan dimana sudah termasuk hal hal yang dapat diprediksi, tidak dapat diprediksi, dan tidak dapat diketahui apa yang akan terjadi, hal ini penting pula bagi keberlangsungan lingkungan sekitar”.
       Dalam keputusan strategi, terdapat 3 kunci utama yaitu bisnis yang akan dijalankan oleh organisasi, bagaimana organisasi tersebut berkompetisi di pasar, sistem apa yang harus dimiliki organisasi untuk mendukung strategi kompetisinya.

Jenis - Jenis Strategi
            Perusahaan bisnis menggunakan tiga jenis strategi yaitu korporasi, kompetitif, dan fungsional atau operasional. Berikut adalah penjelasan terkait tiga jenis strategi
1.     Strategi Korporasi didiskripsikan bahwa bagaimana perusahaan bisnis menentukan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan bisnis. Strategi Korporasi memegang tiga isu utama yaitu strategi terarah (pertumbuhan, stabilitas atau penghematan), Strategi portfolio (industri atau pemasaran produk), strategi pengawasan (sistem pengalokasian sumber daya dan koordinasi diantara lini produk unit bisnis).
2.     Strategi Kompetitif terjadi pada bisnis unit, divisi / tingkatan produk, dimana dalam hal ini organisasi berkompetisi dengan segala macam jenis kegiatan dan percobaan untuk mencapai manfaat dari kompetisi(memenangkan pasar).
3.     Strategi Fungsional (operasional) adalah strategi yang berkonsentrasi pada strategi perusahaan yang berhubungan dengan berbagai fungsi atau kegiatan operasional seperti perekrutan, pemasaran, pendistribusian dan iklan.

Jenis Tipologi Strategi
            Pada sub bab ini akan berfokus pada identifikasi strategi umum (generic) dimana strategi generic ini dapat dipakai oleh semua jenis bisnis unit termasuk perusahaan tradisional maupun perusahaan dengan teknologi yang tinggi dalam melakukan jasanya.
1.     Simons’ strategy typology
Simons (1990) mendata konsep dari strategi perusahaan menjadi empat area yang berbeda, antara lain: strategi sebagai proses, strategi sebagai posisi dalam berkompetisi, tingkatan strategi bisnis, dan tingkatan strategi korporat. Manajer harus mengurutkan informasi dari yang paling penting hingga yang paling tidak penting, ini berguna bagi manajemen untuk menanggulangi ketidakpastian, dan juga dimana mereka harus mengkontrol guna meyakinkan bahwa tujuan perusahaan tercapai (Simons, 1987, 1990)
2.     Miles and Snow’s strategy typology
Miles dan Snow menyarankan bahwa kita harus secara sadar mengembangkan budaya berupa melakukan demonstrasi/ sosialisasi tentang bagaimana dan mengapa sebuah struktur dan proses suatu organisasi mencerminkan keputusan tentang pemasaran dan cara memutuskan arah jalan untuk pengembangan dimasa depan. Pengembangan budaya ini dapat seperti percobaan organisasi dalam pengadaptasian pada lingkungan yang melibatkan pembuat keputusan mengenai tiga masalah utama yaitu bisnis, teknologi, dan administrasi. Miles dan Snow percaya bahwa setiap perusahaan memiliki keunikan masing masing dalam mengembangkan perusahaannya. Miles dan Snow juga telah meneliti bahwa terdapat empat pola strategi yang dipakai oleh perusahaan untuk berkembang, yaitu Defender-type Strategy berfokus pada perbaikan produk, Prospector-type strategy berfokus pada peluang pasar yang baru, Analyser or Mixed Strategy berfokus pada penggabungan strategi perusahaan, Reactor Strategy dimana strategi ini berfokus pada sikap terhadap pertumbahan dan intensitas pasar.
3.     Porter’s Competitive Strategy
Michael Porter percaya bahwa sangat banyak sekali jenis strategi dengan setiap spesifikasinya untuk mengkontrol sistem kerjanya. Porter mengusulkan, bagaimanapun dua ‘generic’ bisnis unit bersaing guna mengungguli organisasi satu sama lain pada persaingan industri, terdapat dua cara yaitu lower cost dan differentiation. Lower cost strategy adalah salah satu kekuatan organisasi dalam memproduksi dan memasarkan produk secara gabung pada harga yang rendah daripada kompetitornya. Dimana berfokus pada biaya rendah, permintaan pasar yang tinggi, standar produk, skala ekonomi dan kontrol biaya yang ketat. Differentiation adalah kekuatan organisasi untuk memproduksi dan pemasaran yang unik serta kualitas produk, dimana berfokus pada keunikan produk, membawa kualitas brand, penekanan pada pemasaran dan penelitian serta pelayanan.
4.     Mintzberg’s five Ps for Strategy
Mintzberg mendeskripsikan strategi organisasi dengan menggunakan lima Ps. menurut dirinya adalah perencanaan, permainan, pola, posisi, dan perspektif. uraian strategi ini membawa melampaui tingkat strategi perusahaan dan bisnis ke tingkat fungsional/ operasional.
5.     Business mission typology
Tipologi misi bisni berhubungan dengan tujuan strategi yang dikejar. Hal ini merupakan suatu kesatuan dengan pembuatan yang berada di awal hingga penghasilan di akhir. Pangsa pasar sangat penting dimana tujuan strategi adalah untuk mengembangan.

Konsep Analisis Struktur Industri Menurut Porter
       Kunci persaingan adalah mengidentifikasi kekuatan persaingan utama dalam struktur industri dan menganalisa pengaruhnya terhadap posisi perusahaan saat ini dan masa mendatang. Secara general analisa struktur industri menurut Porter mencakup dalam lima elemen dasar, yaitu :
1.     Intensitas Persaingan
Intensitas persaingan ini dipengaruhi oleh kondisi diantaranya : meningkatnya jumlah pesaing, penurunan permintaan produk, persaingan harga, persaingan dalam hal strategi atau sumberdaya.
2.     Ancaman Pendatang baru
Ancaman ini muncul jika profitabilitas industri menggiurkan sehingga mendorong pendatang baru untuk masuk.  Hambatan masuk dapat dipengaruhi oleh : Skala ekonomi, keunggulan biaya karena pengalaman, loyalitas pelanggan, kebutuhan kapital, akses distribusi atau proteksi pemerintah.
3.     Kekuatan Tawar Pemasok
Pemasok memiliki kekuatan tawar dalam hal ini ketika terjadi ketergantungan pasokan, atau pemasok didominasi oleh produsen yang hanya mementingkan posisi pasar dan tidak menghiraukan kondisi persaingan pasar.
4.     Kekuatan Tawar Pembeli
Pembeli memiliki kekuatan tawar dalam situasi, yaitu : jumlah pelanggan sedikit dalam jumlah pembelian yang besar, pembelian pelanggan menunjukkan prosentase yang besar dari keseluruhan penjualan produk.
5.     Ancaman Produk Substitusi
Substitusi mempunyai daya tarik dalam hal harga, performansi / kualitas yang mengakibatkan pelanggan berpindah. Ancaman dari produk substitusi disebabkan oleh mudahnya pelanggan untuk pindah ke produk substitusi tersebut.
       Analisa struktur industri akan membantu manajer untuk membuat formulasi strategi, dari sisi lingkungan persaingan industri.

Hubungan antara Strategi  dan Ketidakpastian Lingkungan
       Ketidakpastian lingkungan mengacu pada ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksi secara akurat dampak berbagai aspek lingkungan eksternal perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, deregulasi dan globalisasi, proses teknologi, pesaing, peraturan/kebijakan pemerintah, lingkungan ekonomi dan hubungan industrial. Penekanan lebih ditujukan pada presepsi manajer puncak terhadap lingkungan ekonomi, politik, hukum, teknologi dan persaingan organisasi mereka, dan bukan ketidakpastian lingkungan yang sebenarnya. Semakin besar ketidakpastian lingkungan, semakin besar kesulitan dalam memprediksi masa depan. Penelitian telah menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan pengaruh utama untuk manajer yang menggunakan informasi akuntansi dan sistem kontrol.
       Literatur tertentu saat ini menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan sebagian besar perusahaan telah meningkat pesat di tahun 1990an, didorong oleh faktor-faktor seperti percepatan dalam tingkat diseminasi teknologi, deregulasi dan globalisasi yang lebih besar. Perusahaan beradaptasi dengan ketidakpastian ini dengan mengadopsi strategi, struktur dan sistem yang memungkinkan fleksibilitas, menjaga pilihan tetap terbuka dan mendukung kapabilitas respon yang cepat.
       Terdapat hubungan antara strategi dan ketidakpastian lingkungan. Misalnya, karena perusahaan defender (atau harvest) fokus pada pencarian cara untuk mengurangi produksi, mendistribusikan biaya, mengurangi biaya pemasaran dan meningkatkan kualitas produk untuk memaksimalkan tujuan keuangan jangka pendek, mereka cenderung mengalami ketidakpastian yang rendah. Karena perusahaan prospektor (atau build) bersaing dalam domain pasar produk yang luas, dia memperkenalkan produk baru dan mengembangkan pasar baru, mereka cenderung menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Dengan demikian, ketidakpastian akan tinggi bagi perusahaan yang mengikuti strategi perusahaan prospektor (atau membangun) dan strategi ini relatif rendah ketika strategi perusahaan defender (atau panen) dijalankan.


No comments:

Post a Comment