Nama Anggota Kelompok
11/CB :
1. Zamrudhi Akhlul
Ridho (165020301111014)
2. Fiki Putri Ayyunin (165020301111028)
3. Muhammad Ridho Faza (165020307111052)
RINGKASAN
MATA KULIAH CHAPTER 2
STRATEGIC
MANAGEMENT ACCOUNTING
(Zahirul
Hoque)
Visi
dan Misi
Visi adalah pandangan jauh tentang suatu perusahaan ataupun lembaga dan
lain-lain, visi ini merupakan mimpi bahwa orang-orang dalam organisasi dapat
berhubungan dan mengorbankan waktu dan usaha mereka untuk mencapainya.
Misi merupakan seuatu yang harus dilakukan agar visi –visi yang dibuat
dapat terwujud yang bentuknya deskripsi singkat tentang keseluruhan tujuan
organisasi.
Strategi
organisasi
Strategi adalah proses dimana manajer organisasi menggunakan jangka
waktu tiga sampai lima tahun, mengevaluasi peluang lingkungan eksternal dan
juga kekuatan internal dan sumber daya untuk menentukan tujuan serta
serangkaian tindakan yang direncanakan untuk mencapai tujuan ini
Tujuan
dan Tujuan Strategis
Tujuan adalah target konkret yang
spesifik, sedangkan tujuan strategis
adalah hasil masa depan yang dicari atau tujuan dan harapan ke masa
depan yang diinginkan. Persamaan keduanya ialah keduanya merupakan pandangan
dari sebuah perusahaan atau organisasi tentang apa yang akan dicapai dalam
periode tertentu. Perbedaan antara keduanya yaitu, tujuan berorientasi pada
pencapaian dalam waktu yang relatif singkat, sedangkan tujuan strategis lebih
kepada pencapaian masa depan yang dilihat dalam jangka waktu yang relatif
panjang antara 3 sampai 5 tahun. Contoh dari tujuan adalah “menambah
profitbailitas” dengan cara mengukur ROI, ROE, dan EPS.. Dan dikatakan tujuan
strategis apabila tujuan “meningkatkan
profitabilitas” ditetapkan dalam jangka panjang.
Keputusan
Strategis
Mintzberg, Quinn dan
Voyer (1995) mendeskripsikan tentang keputusan strategis sebahgai berikut :
“Segala keputusan yang menentukan arah
untuk keberlangsungan hidup perusahaan dimana sudah termasuk hal hal yang dapat
diprediksi, tidak dapat diprediksi, dan tidak dapat diketahui apa yang akan
terjadi, hal ini penting pula bagi keberlangsungan lingkungan sekitar”.
Dalam keputusan strategi, terdapat 3 kunci utama yaitu bisnis yang akan
dijalankan oleh organisasi, bagaimana organisasi tersebut berkompetisi di
pasar, sistem apa yang harus dimiliki organisasi untuk mendukung strategi
kompetisinya.
Jenis
- Jenis Strategi
Perusahaan
bisnis menggunakan tiga jenis strategi yaitu korporasi, kompetitif, dan
fungsional atau operasional. Berikut adalah penjelasan terkait tiga jenis
strategi
1. Strategi
Korporasi didiskripsikan bahwa bagaimana perusahaan bisnis menentukan tujuan
yang akan dicapai oleh perusahaan bisnis. Strategi Korporasi memegang tiga isu
utama yaitu strategi terarah (pertumbuhan, stabilitas atau penghematan), Strategi
portfolio (industri atau pemasaran produk), strategi pengawasan (sistem
pengalokasian sumber daya dan koordinasi diantara lini produk unit bisnis).
2. Strategi
Kompetitif terjadi pada bisnis unit, divisi / tingkatan produk, dimana dalam
hal ini organisasi berkompetisi dengan segala macam jenis kegiatan dan
percobaan untuk mencapai manfaat dari kompetisi(memenangkan pasar).
3. Strategi
Fungsional (operasional) adalah strategi yang berkonsentrasi pada strategi
perusahaan yang berhubungan dengan berbagai fungsi atau kegiatan operasional
seperti perekrutan, pemasaran, pendistribusian dan iklan.
Jenis
Tipologi Strategi
Pada sub bab ini
akan berfokus pada identifikasi strategi umum (generic) dimana strategi generic
ini dapat dipakai oleh semua jenis bisnis unit termasuk perusahaan
tradisional maupun perusahaan dengan teknologi yang tinggi dalam melakukan
jasanya.
1.
Simons’
strategy typology
Simons
(1990) mendata konsep dari strategi perusahaan menjadi empat area yang berbeda,
antara lain: strategi sebagai proses, strategi sebagai posisi dalam
berkompetisi, tingkatan strategi bisnis, dan tingkatan strategi korporat.
Manajer harus mengurutkan informasi dari yang paling penting hingga yang paling
tidak penting, ini berguna bagi manajemen untuk menanggulangi ketidakpastian,
dan juga dimana mereka harus mengkontrol guna meyakinkan bahwa tujuan
perusahaan tercapai (Simons, 1987, 1990)
2.
Miles
and Snow’s strategy typology
Miles
dan Snow menyarankan bahwa kita harus secara sadar mengembangkan budaya berupa
melakukan demonstrasi/ sosialisasi tentang bagaimana dan mengapa sebuah
struktur dan proses suatu organisasi mencerminkan keputusan tentang pemasaran
dan cara memutuskan arah jalan untuk pengembangan dimasa depan. Pengembangan
budaya ini dapat seperti percobaan organisasi dalam pengadaptasian pada
lingkungan yang melibatkan pembuat keputusan mengenai tiga masalah utama yaitu
bisnis, teknologi, dan administrasi. Miles dan Snow percaya bahwa setiap
perusahaan memiliki keunikan masing masing dalam mengembangkan perusahaannya. Miles
dan Snow juga telah meneliti bahwa terdapat empat pola strategi yang dipakai
oleh perusahaan untuk berkembang, yaitu Defender-type
Strategy berfokus pada perbaikan produk,
Prospector-type strategy berfokus pada peluang pasar yang baru, Analyser or Mixed Strategy berfokus
pada penggabungan strategi perusahaan,
Reactor Strategy dimana strategi ini berfokus pada sikap terhadap
pertumbahan dan intensitas pasar.
3.
Porter’s
Competitive Strategy
Michael
Porter percaya bahwa sangat banyak sekali jenis strategi dengan setiap
spesifikasinya untuk mengkontrol sistem kerjanya. Porter mengusulkan,
bagaimanapun dua ‘generic’ bisnis
unit bersaing guna mengungguli organisasi satu sama lain pada persaingan
industri, terdapat dua cara yaitu lower
cost dan differentiation. Lower cost
strategy adalah salah satu kekuatan organisasi dalam memproduksi dan
memasarkan produk secara gabung pada harga yang rendah daripada kompetitornya.
Dimana berfokus pada biaya rendah, permintaan pasar yang tinggi, standar
produk, skala ekonomi dan kontrol biaya yang ketat. Differentiation adalah kekuatan organisasi untuk memproduksi dan
pemasaran yang unik serta kualitas produk, dimana berfokus pada keunikan
produk, membawa kualitas brand,
penekanan pada pemasaran dan penelitian serta pelayanan.
4.
Mintzberg’s
five Ps for Strategy
Mintzberg
mendeskripsikan strategi organisasi dengan menggunakan lima Ps. menurut dirinya
adalah perencanaan, permainan, pola, posisi, dan perspektif. uraian strategi
ini membawa melampaui tingkat strategi perusahaan dan bisnis ke tingkat
fungsional/ operasional.
5.
Business
mission typology
Tipologi misi
bisni berhubungan dengan tujuan strategi yang dikejar. Hal ini merupakan suatu
kesatuan dengan pembuatan yang berada di awal hingga penghasilan di akhir.
Pangsa pasar sangat penting dimana tujuan strategi adalah untuk mengembangan.
Konsep
Analisis Struktur Industri Menurut Porter
Kunci persaingan adalah mengidentifikasi kekuatan persaingan utama dalam
struktur industri dan menganalisa pengaruhnya terhadap posisi perusahaan saat
ini dan masa mendatang. Secara general analisa struktur industri menurut Porter
mencakup dalam lima elemen dasar, yaitu :
1.
Intensitas Persaingan
Intensitas
persaingan ini dipengaruhi oleh kondisi diantaranya : meningkatnya jumlah
pesaing, penurunan permintaan produk, persaingan harga, persaingan dalam hal
strategi atau sumberdaya.
2.
Ancaman Pendatang baru
Ancaman ini
muncul jika profitabilitas industri menggiurkan sehingga mendorong pendatang
baru untuk masuk. Hambatan masuk dapat dipengaruhi oleh : Skala ekonomi,
keunggulan biaya karena pengalaman, loyalitas pelanggan, kebutuhan kapital,
akses distribusi atau proteksi pemerintah.
3.
Kekuatan Tawar Pemasok
Pemasok
memiliki kekuatan tawar dalam hal ini ketika terjadi ketergantungan pasokan,
atau pemasok didominasi oleh produsen yang hanya mementingkan posisi pasar dan
tidak menghiraukan kondisi persaingan pasar.
4.
Kekuatan Tawar Pembeli
Pembeli
memiliki kekuatan tawar dalam situasi, yaitu : jumlah pelanggan sedikit dalam
jumlah pembelian yang besar, pembelian pelanggan menunjukkan prosentase yang
besar dari keseluruhan penjualan produk.
5.
Ancaman Produk Substitusi
Substitusi mempunyai daya tarik
dalam hal harga, performansi / kualitas yang mengakibatkan pelanggan berpindah.
Ancaman dari produk substitusi disebabkan oleh mudahnya pelanggan untuk pindah
ke produk substitusi tersebut.
Analisa struktur industri akan membantu manajer untuk membuat formulasi
strategi, dari sisi lingkungan persaingan industri.
Hubungan
antara Strategi dan Ketidakpastian
Lingkungan
Ketidakpastian lingkungan mengacu pada
ketidakmampuan perusahaan untuk memprediksi secara akurat dampak berbagai aspek
lingkungan eksternal perusahaan, seperti pelanggan, pemasok, deregulasi dan
globalisasi, proses teknologi, pesaing, peraturan/kebijakan pemerintah,
lingkungan ekonomi dan hubungan industrial. Penekanan lebih ditujukan pada
presepsi manajer puncak terhadap lingkungan ekonomi, politik, hukum, teknologi
dan persaingan organisasi mereka, dan bukan ketidakpastian lingkungan yang
sebenarnya. Semakin besar ketidakpastian lingkungan, semakin
besar kesulitan dalam memprediksi masa depan. Penelitian telah menunjukkan
bahwa ketidakpastian lingkungan merupakan pengaruh utama untuk manajer yang
menggunakan informasi akuntansi dan sistem kontrol.
Literatur tertentu saat ini menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan sebagian besar perusahaan telah meningkat pesat di tahun 1990an, didorong oleh faktor-faktor seperti percepatan dalam tingkat diseminasi teknologi, deregulasi dan globalisasi yang lebih besar. Perusahaan beradaptasi dengan ketidakpastian ini dengan mengadopsi strategi, struktur dan sistem yang memungkinkan fleksibilitas, menjaga pilihan tetap terbuka dan mendukung kapabilitas respon yang cepat.
Terdapat hubungan antara strategi dan ketidakpastian lingkungan. Misalnya, karena perusahaan defender (atau harvest) fokus pada pencarian cara untuk mengurangi produksi, mendistribusikan biaya, mengurangi biaya pemasaran dan meningkatkan kualitas produk untuk memaksimalkan tujuan keuangan jangka pendek, mereka cenderung mengalami ketidakpastian yang rendah. Karena perusahaan prospektor (atau build) bersaing dalam domain pasar produk yang luas, dia memperkenalkan produk baru dan mengembangkan pasar baru, mereka cenderung menghadapi ketidakpastian yang tinggi. Dengan demikian, ketidakpastian akan tinggi bagi perusahaan yang mengikuti strategi perusahaan prospektor (atau membangun) dan strategi ini relatif rendah ketika strategi perusahaan defender (atau panen) dijalankan.
No comments:
Post a Comment