Nama Anggota Kelompok
11/CB :
1. Zamrudhi Akhlul
Ridho (165020301111014)
2. Fiki Putri Ayyunin (165020301111028)
3. Muhammad Ridho Faza (165020307111052)
RINGKASAN
MATA KULIAH CHAPTER 3
THE BASIC OF CONTROL MANAGEMENT
-STRATEGIC
MANAGEMENT ACCOUNTING-
(Zahirul
Hoque)
Manajemen
Pengendalian: Apa
itu?
'Control’
berasal dari ‘controller’
(bahasa
Perancis),
yang berarti inspeksi
atau untuk memeriksa / memverifikasi’. Menurut Weber’s Dictionary, pengendalian berarti penerapan kebijakan dan prosedur
untuk mengarahkan, mengatur dan mengkoordinasikan
kegiatan produksi, administrasi dan bisnis lainnya untuk mencapai tujuan
perusahaan. Profesor Robert Anthony (1965) mendefinisikan pengendalian manajemen
sebagai proses dimana manajer
menjamin bahwa sumber daya diperoleh digunakan secara efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan organisasi.
Tiga elemen umum
proses rasional pengendalian manusia, hal-hal dan peristiwa dalam organisasi:
ü Proses membandingkan kinerja dengan standar,
ü Proses umpan balik, dan
ü Tindakan korektif untuk mengubah proses jika
diperlukan untuk mempertahankan kinerjanya sedekat mungkin dengan standar.
Dapat
disimpulkan, MCS adalah alat untuk mengumpulkan data untuk membantu dan
mengkoordinasikan proses pembuatan keputusan perencanaan dan pengendalian di
seluruh organisasi. Sejumlah komponen yang saling terkait dalam MCS organisasi
yang terdiri dari:
ü Strategi, perencanaan strategis dan manajemen
strategis;
ü Akuntabilitas struktur (tata kelola perusahaan);
ü Tanggung Jawab akuntansi (seperti anggaran);
ü Pengukuran
kinerja;
ü Arah;
ü Insentif.
Munculnya
Konsep Pengendalian
Faktor yang
membuat suatu pengendalian menjadi suatu keharusan dalam organisasi saat ini, sebahagi
berikut:
ü Perubahan lingkungan organisasi
ü Meningkatnya kompleksitas dalam organisasi
ü Falibilitas (kemungkinan keliru) anggota kelompok organisasi
ü Kebutuhan manajer untuk mendelegasi wewenang.
Konsep 'Pengendalian'
dalam organisasi sebagai alat manajemen akuntansi yang lama dari ahli manajemen, FW Taylor (1968), yang menganggap 'pengendalian' sebagai bentuk ilmiah
manajemen, dimana aturan praktis yang diterapkan untuk semua pelaku organisasi, termasuk para
pekerja. Alferd Sloan (mantan
ketua perusahaan general motor) juga memberikan kontribusi
terhadap munculnya konsep 'Pengendalian'
dalam organisasi.
Ahli management
(Koontz &O’Donnel,1972) & ahli akuntansi (anthony,1965;Ijiri;1965)
melihat Pengendalian sebagai proses umpan balik. Pengendalian manajemen sebagai
bagian dari total kegiatan manajerial (POAC).
Pendekatan alternatif sistem pengendalian
ü Pendekatan sistem terbuka :
Pendekatan seperti menyediakan sarana
untuk melihat dan menggambarkan kembali lingkungan sebagai keluaran. Pendekatan seperti
menyediakan sarana untuk melihat dan menjelaskan pengaruh lingkungan dan
ketergantungan antar divisi.
ü Pendekatan cybernetic :
Gagasan cybernetic adalah pusat
untuk pendekatan sistem terbuka (Ashby, 1956).
Dilihat sebagai konsep cybernetic, pengendalian manajemen didefinisikan
sebagai proses untuk memastikan bahwa organisasi disesuaikan dengan
lingkungannya dan sedang mengejar program tindakan yang akan memungkinkan untuk
mencapai tujuannya (Otley dan Berry, 1980, p, 233).
Empat kondisi yang diperlukan bahwa setiap sistem pengendalian harus mencakup :
§ Adanya
tujuan atau standar yang
diinginkan;
§ Pengukuran
output proses sepanjang dimensi ditentukan oleh tujuan;
§ Kemampuan
untuk memprediksi efek dari tindakan pengendalian potensial);
§ Kemampuan
untuk bertindak dengan cara yang akan mengurangi penyimpangan dari tujuan.
ü Pendekatan kontingen
Menurut pendekatan ini, MCS sebuah
variabel tergantung pada kontingen tertentu. Dengan kata lain, praktik pengendalian berbeda dari situasi ke
situasi dan faktor apa yang mempengaruhi desain dan fungsi dari sistem
akuntansi dan pengendalian dalam organisasi.
ü Pendekatan politik 'atau 'pengendalian pluralistik
Model ini menunjukkan bahwa pengendalian dalam suatu organisasi
dapat dicapai dengan mempertahankan jaringan aturan dan peraturan yang
memungkinkan tawar-menawar antara kelompok. Dari pendekatan ini, pengendalian manajemen dipandang
dalam konteks lebih luas dari
keragaman
kepentingan di antara anggota organisasi, konflik dan struktur kekuasaan yang
berlaku dalam organisasi.
Perbedaan
Perencanaa, Perencanaan Strategis, Manajemen Strategis dan Perencanaan Program
Perencanaan adalah pengambilan keputusan yang menentukan;
ü apa
yang perusahaan akan lakukan ?
ü bagaimana perusahaan akan melakukan usahanya ?
ü apa
produk yang dijualnya?
ü di
mana untuk mendapatkannya?
ü bagaimana
dan dimana pasar mereka dan sebagainya.
Perencanaan strategis adalah proses penentu dalam arti luas bagaimana
menerapkan tujuan organisasi, yaitu alasan mengapa organisasi tersebut ada.
Manajemen strategis adalah proses menganalisis dan mempraktekkan strategi,
termasuk pelaksanaan rencana strategis.
Perencanaan program adalah proses dimana manajemen memutuskan bagaimana
cara terbaik untuk menerapkan strategi, mengingat sumber daya yang tersedia
untuk itu dalam periode waktu tertentu.
Efektivitas
Management Control System
Efektivitas sistem tergantung pada seberapa baik komponen ditanggapi.
Sebuah MCS efektif dtunjukkan atribut
sebagai berikut :
1.
Goal
congruence ( Keselarasan Tujuan)
Tantangan utama dalam PM adalah
mendorong agar saat para anggota organisasi mencapai tujuannya sendiri, dan pada saat yang sama mereka secara otomatis membantu pencapaian tujuan
organisasi
2.
Employee
motivation (Motivasi Karyawan)
Menetapkan/memberikan
penghargaan/imbalan yang sesuai dengan kinerja.
contoh
:Gaji / Bonus
Kenaikan jabatan
Hadiah, beasiswa
3.
Formal
and Informal control mechanisms (Mekanisme kontrol formal dan informall)
Contoh
: - Pembagian kerja, Standar Operasi
- Sistem Penghargaan
- Budaya (Mengacu pada sekelompok kepercayaan, sikap
dan norma umum yang mengarahkan
tindakan manajerial)
4.
System
goals and risk sharing (Tujuan sistem dan pembagian
risiko)
Apakah ada
sistem pembagian risiko antara berbagai divisi dari organisasi?
Merchant dalam Hoque (2003) menunjukkan bahwa kontrol yang baik dapat
dicapai dengan menghindari masalah perilaku
:
1.
Control
problem avoidance (penghindaran masalah control)
Manajer dapat
menghindari beberapa masalah kontrol dengan memungkinkan tidak ada kesempatan
untuk perilaku yang tidak tepat.
Contoh
: tindakan ini adalah melakukan
otomatisasi.
2.
Control
of specific actions ( kontrol aksi spesifik)
Upaya
pengendalian untuk memastikan bahwa karyawan dan pekerja melakukan (atau tidak
melakukan) tindakan tertentu yang diinginkan (atau tidak diinginkan) oleh
manajemen.
Alat
kontrol lain : pengawasan langsung
3.
Control
of result (kontrol hasil)
Tipe
kontrol berfokus pada hasil hasil yang sebenarnya, jika dibutuhkan dapat
diambil tindakan korektif.
4.
Control
of personnel (kontrol personel)
menekankan
ketergantungan pada personel yang terlibat.
Pengertian
dan Hubungan antara Ekonomi, Efisiensi dan Efektifitas
Pengertian
Ekonomi dalam arti
luas berarti perolehan kualitas dan kuantitas keuangan, sumber daya manusia,
sumber daya fisik dan informasi pada waktu yang tepat dan biaya terendah
(Parker 2001).
Efisiensi berarti
penggunaan keuangan, manusia, sumber daya fisik dan informasi sehingga output
yang dihasilkan dapat maksimal untuk setiap himpunan input.
atau input diminimalkan
untuk setiap kuantitas output tertentu (Parker 2001). Sedangkan
Efektifitas lebih mengacu pada
kinerja atau hasil aktual dari sebuah organisasi.
Hubungan
Dalam kenyataan dan eksekusi
yang ada tentu dapat terjadi berbagai macam kemungkinan yang terjadi terlebih
yaitu hubungan antara Efisiensi dan Efektivitas, dimana apabila efisien namun
tidak efektif maka berarti suatu
organisasi baik dalam
memanfaatkan sumberdaya (input), tetapi tidak mencapai sasaran
yang diinginkan, sebaliknya apabila efektif namun tidak efisien maka dalam mencapai sasaran menggunakan sumber daya
berlebihan atau biaya tinggi namun hasil yang diharapkan
tercapai, namun daripada keduanya yang paling buruk adalah tidak efisien dan
tidak efektif berarti biaya tinggi serta hasil tidak tercapai. Efektivitas Organisasi tergantung pada bagaimana
perubahan baik dalam lingkungan mikro (struktur industri) dan lingkungan makro
(faktor sosial, teknologi, ekonomi dan politik) ditanggapi
selain itu mampu memperhatikan
kinerja keuangan & non keuangan , contoh kinerja non keuangan adalah Pelanggan(terkait kualitas dan
harga wajar), Kepuasan
karyawan (pendidikan dan
motivasi).
Strategi
Unit Bisnis dan Sistem Kontrol Manajemen
Strategi Unit bisnis dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1.
Cost Leadership dimana memfokuskan pada penawaran produk dengan harga yang
rendah dibanding pesaing.
Contohnya adalah Wal-Mart
(pengecer) . Resiko dari strategi ini adalah Pesaing dapat meniru strategi ini sehingga akan
berpengaruh pada penjualan, perubahan drastis teknologi, dapat membuat strategi ini tidak efektif
atau perhatian pembeli dapat beralih kefitur lain yang membedakan selain harga
2.
Differentiation dimana fokus utama strategi ini adalah melakukan diferensiasi
penawaran produk yang dihasilkan oleh unit bisnis, sehingga menciptakan sesuatu
yang dipandang oleh pelanggan sebagai sesuatu
yang unik, contohnya adalah
Marcedez (perusahaan
otomotif), Coca
cola (Loyalitas merek minuman ringan), Walt Disney (Hiburan). Resiko dari
strategi ini adalah Produk yang
unik bisa saja tidak dihargai cukup tinggi oleh konsumen pesaing dapat meniru fitur yang dimiliki.
Dalam kontrol manajemen terdapat 2 hal penting yang perlu diperhatikan
yaitu keuangan dan produksi dimana keduanya harus memiliki keadaan yang sama
sama baik, tentunya hal ini berkaitan dengan efisiensi dan efektifitas
operasional dalam suatu perusahaan, dengan memperhatikan 2 hal utama ini maka
dapat diketahui apakah perusahaan dalam keadaan baik atau bahkan dalam keadaan
yang kurang baik.
Strategi
Kompetitif dan Sistem Biaya
Penelitian (Shank dan
Govindarajan, 1989) telah menemukan variasi yang signifikan dalam sistem biaya
antara penekanan strategis oleh perusahaan, Variasi yang ada dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
Sistem
Biaya
|
Strategi
Diferensiasi Produk
|
Strategi
Kepemimpinan Biaya
|
Standar biaya dan evaluasi kinerja
|
Tidak terlalu penting
|
Sangat Penting
|
Penggunaan biaya, Penganggaran
fleksibel untuk pengendalian biaya produksi
|
Rendah hingga sedang
|
Tinggi hingga sangat tinggi
|
Pentingnya meeting budgets
|
Rendah hingga sedang
|
Tinggi hingga sangat tinggi
|
Pentingnya analisis biaya pemasaran
|
Penting bagi keberhasilan
|
Sering tidak dilakukan secara formal
|
Pentingnya perhitungan biaya produksi
dan penetapan harga
|
Rendah
|
Tinggi
|
Pentingnya analisis biaya pesaing
|
Rendah
|
Tinggi
|
Misi Unit Bisnis dan Sistem Insentif, Govindarajan dan Gupta (1985)
telah menemukan variasi yang signifikan dalam penggunaan perencanaan insentif
dan pengukuran kinerja antara strategi pembangunan dan strategi penghasilan.
Variasi yang ada dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Strategi
|
Perencanaan
Insentif
|
Pengukuran
kinerja
|
Build
(Meningkatkan pangsa pasar dalam pasar berkembang, profit rendah dan cash
flow)
|
Fokus jangka panjang
|
Subjektif (bersifat non financial)
|
Harvest
(Tujuan memaksimalkan laba jangka pendek namun menurunkan pangsa pasar, cash
flow)
|
Fokus jangka pendek
|
Objectif, terutama berbasis anggaran
|
Persaingan
dalam industri global yang
semakin meningkat, strategi kompetitif tradisional yang
berdasarkan efektivitas operasional tidak lagi cukup untuk menciptakan
berkelanjutan keunggulan kompetitif. Mereka harus dilengkapi dengan strategi
yang memberdayakan karyawan untuk menemukan dan mengeksploitasi peluang bisnis yang baru. Untuk mencapai keberhasilan strategi, perusahaan
harus mengintegrasikan empat sistem pengendalian yaitu : diagnostic
control systems, interactive systems, boundary control systems dan belief
systems.
No comments:
Post a Comment